TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan politik dari PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, menyarankan agar PPP menggunakan strategi dari rumah ke rumah untuk menjangkau pemilih pada Pemilu 2024.
"Permainan partai harus sampai ke rumah-rumah pemilih, dengan begitu PPP punya peluang dipilih," kata Eep dalam penutupan Muktamar PPP, Ahad, 20 Desember 2020.
Eep mengatakan, ada 4 kelompok yang akan menentukan pilihan seseorang. Kelompok ini adalah diri sendiri, keluarga, ketua RT/RW, dan tetangga.
Berdasarkan survei lembaganya pada 9-20 November 2020, responden yang menjawab tergantung dirinya sendiri dalam menentukan pilihan sebanayk 62,1 persen. Kemudian, yang menjawab tergantung keluarga 15,9 persen, tergantung ketua RT/RW 2,2 persen, dan tergantung tetangga 2,1 persen.
"Kalau empat kelompok digabungkan disebut lingkungan politik mikro. Lingkungan politik terkecil di mana pemilih menentukan pilihannya," kata dia.
Jika PPP tidak menjangkau pemilih sampai ke rumah-rumah, Eep menilai partai berlambang ka'bah tersebut tidak akan punya kesempatan dan peluang elektoral. "Kalau kita menjauh dari lingkungan itu maka kita tidak masuk ke radar penentuan pilihan elektoral para pemilih kita," ujarnya.
PPP sebelumnya menargetkan hasil Pemilu 2024 melebihi capaian Pemilu 1999. Untuk mencapainya, Ketua Umum PPP 2020-2025 Suharso Monoarfa menyewa jasa PolMark yang dipimpin Eep sebagai konsultan politik sampai 2024.
Pada Pemilu 1999, PPP meraih suara sebanyak 11.329.905. Pemilu 1999 juga kerap disebut-sebut sebagai masa gemilang partai berlambang ka'bah ini. Namun, setelah itu, suara PPP terus menurun.
FRISKI RIANA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar